Pakpak Bharat, 27/3 – Dana CD TobaPulp ke Pakpak Bharat fokus untuk meningkatkan hasil pertanian jeruk, kata Lambertus Siregar, kepala seksi CSR TobaPulp, hari ini.
Wakil Bupati Pakpak Bharat, Remigo Y. Berutu, secara simbolis menerima dana CD (community development) 2006 TobaPulp itu dalam bentuk sarana produksi (saprodi, yakni pupuk dan pestisida) dari Manajer Humas perusahaan, Ir Tagor Manik, dalam suatu pertemuan di dusun Laem Bulan, desa Pardomuan, kecamatan STU (Sitellu Tali Urang) Julu, kabupaten Pakpak Bharat. Nilainya mencapai Rp255,1 juta, sedikit lebih kecil dari dana CD 2005 sebesar Rp270,2 , tetapi jauh lebih besar dari dana CD 2005 sebesar Rp177,8 juta.Masyarakat penerima, jumlahnya 240 orang, kemudian menerima berbagai jenis saprodi itu langsung dari tangan wakil bupati, meliputi 240 botol PPC/CPT, 12 ton pupuk ZA, 6 ton pupuk SP-36, 9 ton NPK Ponska, 12 karung pupuk kandang, 3 ton kapur pertanian dan 240 liter herbisida.
Bantuan itu bertujuan melengkapi bahan-bahan yang diperlukan untuk memelihara tanaman jeruk tahun 2005 dan 2006 dengan luas 30-an hakter. Salah seorang penerima CD memperkirakan tahun depan, 2010, tanaman jeruk mereka mulai menghasilkan.
Pakpak Bharat adalah kabupaten yang relatif muda, hasil pemekaran kabupaten Dairi. Seperti halnya kabupaten induk, daerah di punggung Bukit Barisan ini berhawa dingin dan tanahnya subur serta cocok untuk tanaman buah-buahan seperti jeruk, sayur-sayuran semisal kubis dan kentang, serta juga kopi robusta.
Menurut Humas HTI TobaPulp sektor Tele, Bedman Ritonga, salah satu cara pemerintah lokal menggenjot produktivitas lahannya ialah dengan mendorong pertanian, dan TobaPulp kemudian ambil bagian melalui pendayagunaan dana CD tahunan.
Pakpak Bharat, merupakan salah satu dari delapan kabupaten lokasi HTI (hutan tanaman industri) TobaPulp, dan pemberian dana CD selalu berada di sekitar wilayah kerjanya. ”Untuk Pakpak, kita fokus dulu mendukung pengembangan jeruk masyarakat. Setelah berhasil baru kita sentuh bidang lain,” kata Lambertus, sehari-hari menangani program ”peduli masyarakat” atau CSR (corporate social responsibility).
Ada banyak lokasi pengembangan jeruk itu, seluruhnya milik perorangan dengan luasan antara dua hingga lima hektar. Kebun masyarakat itu terdapat di desa-desa Boangmanalu, Cikaok, Pardomuan, Namuseng, Salak, Sitelutali Julu, Siempat Rube, Kutatinggi dan Binangaboang.
Wakil Bupati Yenggo R Berutu mengawali sambutannya dengan mengatakan sudah ada aturan menganai aktivitas CSR atau CD perusahaan. Yang menarik, ditengah ketidak-patuhan banyak perusahaan lain, TobaPulp justru menunjukkan komitmennya dan kenyataan itu perlu disyukuri. ”Caranya, manfaatkanlah bantuan CD ini dengan sebaik-baiknya dan dukunglah aktivitas perusahaan ini,” katanya.
Tagor Manik, ketika memberikan sambutan, menguraikan dana CD TobaPulp merupakan hasil penyisihan 1 persen dari penjualan berish (net sales) pulp setiap tahun. Hingga 2007 nilainya sudah mencapai Rp38,5 miliar dan Pakpak Bharat sebagai salah satu lokasi HTI ikut mendapat bagian. Besar-kecil bagian setiap kabupaten didasarkan pada luas HTI, jumlah produksi tahun berjalan, serta panjang jalan yang dilalui angkutan bahan baku dari HTI ke pabrik di Parmaksian, Tobasa. ”Ini wujud kepedulian kami terhadap sesama, supaya perusahaan dan masyarakat di sekitar daerah kerjanya sama-sama maju,” katanya.
Anggota Tim Independen Ir Rickson B Simarmata MSEE yang terlambat tiba di lokasi acara mengatakan ia tetap datang untuk memastikan kerja pengelola dana CD TobaPulp berjalan benar, serta para penerima bantuan benar-benar menarima dan memanfaatkan dengan baik.
Hadir pada acara tersebut para pejabat Pakpak Bharat, kalangan media, Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh masyarakat dan agama, puluhan petani penerima dana bantuan, sementara dari pihak TobaPulp ikut hadir Lambertus Siregar, Bedman Ritonga, Ramson Simamora (staf CD Porsea) dan Hotner Tampubolon (Staf Humas Porsea). (rel/wie)
* Source : Harian Berita Sore
Wakil Bupati Pakpak Bharat, Remigo Y. Berutu, secara simbolis menerima dana CD (community development) 2006 TobaPulp itu dalam bentuk sarana produksi (saprodi, yakni pupuk dan pestisida) dari Manajer Humas perusahaan, Ir Tagor Manik, dalam suatu pertemuan di dusun Laem Bulan, desa Pardomuan, kecamatan STU (Sitellu Tali Urang) Julu, kabupaten Pakpak Bharat. Nilainya mencapai Rp255,1 juta, sedikit lebih kecil dari dana CD 2005 sebesar Rp270,2 , tetapi jauh lebih besar dari dana CD 2005 sebesar Rp177,8 juta.Masyarakat penerima, jumlahnya 240 orang, kemudian menerima berbagai jenis saprodi itu langsung dari tangan wakil bupati, meliputi 240 botol PPC/CPT, 12 ton pupuk ZA, 6 ton pupuk SP-36, 9 ton NPK Ponska, 12 karung pupuk kandang, 3 ton kapur pertanian dan 240 liter herbisida.
Bantuan itu bertujuan melengkapi bahan-bahan yang diperlukan untuk memelihara tanaman jeruk tahun 2005 dan 2006 dengan luas 30-an hakter. Salah seorang penerima CD memperkirakan tahun depan, 2010, tanaman jeruk mereka mulai menghasilkan.
Pakpak Bharat adalah kabupaten yang relatif muda, hasil pemekaran kabupaten Dairi. Seperti halnya kabupaten induk, daerah di punggung Bukit Barisan ini berhawa dingin dan tanahnya subur serta cocok untuk tanaman buah-buahan seperti jeruk, sayur-sayuran semisal kubis dan kentang, serta juga kopi robusta.
Menurut Humas HTI TobaPulp sektor Tele, Bedman Ritonga, salah satu cara pemerintah lokal menggenjot produktivitas lahannya ialah dengan mendorong pertanian, dan TobaPulp kemudian ambil bagian melalui pendayagunaan dana CD tahunan.
Pakpak Bharat, merupakan salah satu dari delapan kabupaten lokasi HTI (hutan tanaman industri) TobaPulp, dan pemberian dana CD selalu berada di sekitar wilayah kerjanya. ”Untuk Pakpak, kita fokus dulu mendukung pengembangan jeruk masyarakat. Setelah berhasil baru kita sentuh bidang lain,” kata Lambertus, sehari-hari menangani program ”peduli masyarakat” atau CSR (corporate social responsibility).
Ada banyak lokasi pengembangan jeruk itu, seluruhnya milik perorangan dengan luasan antara dua hingga lima hektar. Kebun masyarakat itu terdapat di desa-desa Boangmanalu, Cikaok, Pardomuan, Namuseng, Salak, Sitelutali Julu, Siempat Rube, Kutatinggi dan Binangaboang.
Wakil Bupati Yenggo R Berutu mengawali sambutannya dengan mengatakan sudah ada aturan menganai aktivitas CSR atau CD perusahaan. Yang menarik, ditengah ketidak-patuhan banyak perusahaan lain, TobaPulp justru menunjukkan komitmennya dan kenyataan itu perlu disyukuri. ”Caranya, manfaatkanlah bantuan CD ini dengan sebaik-baiknya dan dukunglah aktivitas perusahaan ini,” katanya.
Tagor Manik, ketika memberikan sambutan, menguraikan dana CD TobaPulp merupakan hasil penyisihan 1 persen dari penjualan berish (net sales) pulp setiap tahun. Hingga 2007 nilainya sudah mencapai Rp38,5 miliar dan Pakpak Bharat sebagai salah satu lokasi HTI ikut mendapat bagian. Besar-kecil bagian setiap kabupaten didasarkan pada luas HTI, jumlah produksi tahun berjalan, serta panjang jalan yang dilalui angkutan bahan baku dari HTI ke pabrik di Parmaksian, Tobasa. ”Ini wujud kepedulian kami terhadap sesama, supaya perusahaan dan masyarakat di sekitar daerah kerjanya sama-sama maju,” katanya.
Anggota Tim Independen Ir Rickson B Simarmata MSEE yang terlambat tiba di lokasi acara mengatakan ia tetap datang untuk memastikan kerja pengelola dana CD TobaPulp berjalan benar, serta para penerima bantuan benar-benar menarima dan memanfaatkan dengan baik.
Hadir pada acara tersebut para pejabat Pakpak Bharat, kalangan media, Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh masyarakat dan agama, puluhan petani penerima dana bantuan, sementara dari pihak TobaPulp ikut hadir Lambertus Siregar, Bedman Ritonga, Ramson Simamora (staf CD Porsea) dan Hotner Tampubolon (Staf Humas Porsea). (rel/wie)
* Source : Harian Berita Sore
0 komentar:
Posting Komentar